Tifus abdominalis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada usus halus
yang disebabkan oleh Salmonella thypii,
yang ditularkan melalui makanan, mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh
kuman Salmonella thypii (Hidayat,
2006).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang
disebabkan oleh kuman Salmonella thypii (
Arief Mansjoer, 2000).
Penyebab typhoid adalah Salmonella
thypii. Salmonella para typhi A, B dan C. Ada dua sumber penularan Salmonella thypii yaitu pasien dengan
demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier
adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi Salmonella thypii dalam tinja dan air
kemih selama lebih dari 1 tahun.
Salmonella Thyposa merupakan basil gram negatif yang bergerak dengan
bulu getar, tidak berspora. Di Indonesia, thypoid terdapat dalam keadaan
endemik. Pasien anak yang ditemukan berumur di atas satu tahun. Sebagian besar
pasien yang dirawat dibagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta berumur diatas 5 tahun
(Ngastiyah 2005).
Masa inkubasi typhoid 10-20
hari. Klien biasanya mengeluh nyeri kepala dan
terlihat lemah dan lesu disertai demam yang tidak terlalu tinggi dan
berlangsung selama 3 minggu.
Minggu pertama peningkatan suhu tubuh naik turun. Biasanya
suhu tubuh meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari. Pada minggu
kedua suhu tubuh terus meningkat dan pada minggu ketiga suhu berangsur-angsur
turun dan kembali normal.
Pada gangguan di saluran pencernaan, terdapat napas
berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah (ragaden). Lidah
tertutup selaput putih kotor (coated
tongue) , ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor. Pada abdomen dapat ditemukan keadaan perut
kembung (meteorismus). Hati dan limfa membesar disertai nyeri pada
perabaan. Biasanya terjadi konstipasi tetapi juga terdapat diare atau normal
menurut Ngastiyah (2005). Umumnya klien
mengalami penurunan kesadaran yaitu apatis sampai somnolent, jarang terjadi
stupor, koma, atau gelisah kecuali terjadi penyakit berat dan terlambat
mendapatkan pengobatan.
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
(aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap Salmonella thypii terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat
pada orang yang pernah divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji widal
adalah suspensi Salmonella yang sudah
dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari uji widal ini adalah untuk
menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang disangka menderita typhoid.
Akibat infeksi oleh Salmonella thypii,
klien membuat antibodi atau aglutinin yaitu :
- Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O (berasal dari tubuh kuman).
- . Aglutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari flagel kuman)
- Aglutinin Vi, yang dibuat karena rangsangan antigen Vi (berasal dari simpai kuman)
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang ditentukan
titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien menderita
typhoid.