Infeksi Nosokomial (Nosocomial Infections atau
Hospital-Acquired Infections) adalah suatu infeksi yang diperoleh/dialami
pasien selama dia dirawat di rumah sakit dan infeksi itu tidak
ditemukan/diderita pada saat pasien masuk rumah sakit
Infeksi Nosokomial sangat nyata merupakan penyebab kesakitan dan kematian. Infeksi
nosokomial dapat terjadi oleh karena tindakan instrumenisasi ataupun intervensi
pada saat dirawat di rumah sakit, misalnya pemasangan kateter, infus,
tindakan-tindakan operatif lainnya.
Infeksi oportunistik
terjadi pada penderita yang mengalami immuno compromise yang dirawat di rumah
sakit, infeksi biasa berasal dari luar dan dari dalam penderita sendiri yang
disebabkan oleh kerusakan barier mukosa.
Infeksi nosokomial
transmisi berasal dari dokter, perawat dan pelayan medik yang lain bisa berasal
dari tangan yang tidak steril, infeksi dari makanan, minuman atau ventilasi,
kateter dan alat endoscope ataupun tindakan invasif yang lain.
Infeksi Nosokomial
mempunyai angka kejadian 2 – 12% (rata-rata 5%) dari semua penderita yang
dirawat di rumah sakit. Angka kematian 1-2 % dari semua kasus yang dirawat di
rumah sakit di USA 1,5 juta pertahun dan meninggal 15.000 orang.
Organisasi utama yang
menyebabkan infeksi nosokomial meliputi Pseudomonas
aeruginosa (13%), Staphylococcus
aereus (12%), staphylococcus
koagulase-negatif (10%), Candida (10%),
enterococci (9%), dan enterobacter (8%). Di negara berkembang
angka kejadian infeksi Nosokomial belum bayak diketahui dengan pasti (Siregar,
2004).
Tempat ketika pasien ditangani mempunyai suatu
pengaruh penting pada kemungkinan infeksi yang diperolehnya serta pada sifat
infeksi demikian. Suatu keragaman
mikroorganisme
yang luas, termasuk strain virulen,
mungkin ditemui dalam rumah sakit tempat banyak orang, termasuk beberapa dengan
infeksi, dikumpulkan. Organisme
ini kemungkinan mencakup sebagian besar bakteri resisten antibiotika yang dapat
tumbuh dengan subur yang penggunaan antibiotika ditujukan untuk penindasan
bakteri yang peka.
Berbagai lokasi rumah sakit yang
berbeda mempunyai bahaya infeksi tersendiri. Dalam meja bedah, terdapat suatu
bahaya khusus infeksi luka karena pemaparan sering dalam beberapa jam dan
jaringan yang rentan, dan kehadiran sejumlah kemungkinan sumber manusia serta
benda mati. Dalam ruangan, pasien dapat terpapar pada kontaminan untuk beberapa
minggu, luka bedah terbuka, biasanya dilindungi oleh suatu bentuk tutup.
Walaupun hal ini tidak sempurna pada banyak pasien, terutama pasien dengan
drainase (suatu bahan kasa atau selang karet untuk mengeluarkan cairan keluar
dari suatu luka atau rongga).
Bahaya khusus terdapat
dalam ruang neonatus melalui kemungkinan kontaminasi makanan, alat penyedotan
dan resusitasi (usaha menghidupkan kembali dengan nafas buatan atau pijat dan
rangsang jantung), dll., dan karena
penanganan bayi yang sering dan berbagai masalah yang sama terdapat dalam unit
pelayanan intensif dan ruang perawatan luka bakar. Dalam rumah sakit penyakit
infeksi, terdapat suatu bahaya khusus infeksi rumah sakit dengan agen penyakit menular akut. Suatu tujuan dalam
pengendalian infeksi rumah sakit adalah untuk memaparkan semua pasien kepada
lingkungan yang paling sedikit bebas dari bahaya mikrobia, seperti yang mereka
dapati di luar rumah sakit.